You are here: Home » Chapter 82 » Verse 1 » Translation
Sura 82
Aya 1

Chapter 82

The Rendingal-Infiṭār ( الإنفطار )

19 verses • revealed at Meccan

»The surah that opens with a riveting description of The Rending open of the sky at the onset of the Day of Resurrection and assets that every human is being watched by angels and shall stand accountable before God in the Hereafter. It takes its name from “the renting” or “torn apart” (infiṭār) of the sky mentioned in verse 1. The surah deals with man’s ingratitude and his failure to concede that the Day of Judgement will come.«

The surah is also known as Bursting Apart, Cleft Asunder, The Cataclysm, The Cleaving Asunder, The Splitting, Torn Apart

بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ

Quraish Shihab: Surat ini dimulai dengan menyebut nama Allah--satu-satunya Tuhan yang berhak disembah--Yang memiliki seluruh sifat kesempurnaan dan tersucikan dari segala bentuk kekurangan. Dialah Pemilik rahmah (sifat kasih) yang tak habis-habisnya, Yang menganugerahkan segala macam kenikmatan, baik besar maupun kecil.

1
إِذَا السَّماءُ انفَطَرَت

Quraish Shihab

AL-INFITHAR (TERBELAHNYA LANGIT) Pendahuluan: Makkiyyah, 19 ayat ~ Surat al-Infithâr memaparkan peristiwa-peristwa dahsyat yang terjadi pada hari kiamat dengan gaya bahasa yang dapat meyakinkan pembaca akan kesungguhan terjadinya kiamat. Saat itu, setiap orang akan mengetahui segala yang diperbuatnya di dunia. Ayat-ayat yang lain berisi peringatan pada manusia yang menyombongkan diri di hadapan Tuhan--yang telah menjadikannya dan memberinya bentuk paling sempurna di seluruh alam--dan mendustakan hari pembalasan. Ayat-ayat selanjutnya memberikan penjelasan bahwa Allah Swt. mempunyai malaikat yang bertugas sebagai penjaga dan pencatat amal perbuatan manusia. Dikemukakan pula, dalam surat ini, bahwa kenikmatan dan kesenangan hidup akhirat akan didapat oleh orang-orang yang berbuat kebajikan. Sementara orang-orang kafir yang bergelimang dosa akan menemukan kesengsaraan. Mereka akan merasakan api neraka pada hari kiamat, hari ketika seseorang tidak berdaya sedikit pun untuk menolong orang lain. Saat itu segala urusan berada dalam kekuasaan Allah.
Bila langit terbelah.