You are here: Home » Chapter 25 » Verse 1 » Translation
Sura 25
Aya 1

Chapter 25

The Criterional-Furqān ( الفرقان )

77 verses • revealed at Meccan

»The surah proclaiming the Quran that God bestowed upon Muhammad to be, in its finality and totality, The Criterion of everlasting salvation for all humankind until the end of time. It takes its name from verse 1, which refers to the Quran as “al-Furqān” (lit. “the Distinguisher”, “the Separator” or “the Differentiator”, i.e. a criterion for distinguishing between truth and falsehood). The surah starts with a denunciation of polytheism, then deals with the disbelievers” arguments against the Prophet, the Quran, and the Day of Judgement. It warns them of their fate, citing examples of earlier peoples. The surah describes the power and grace of God, and ends with the qualities of true believers in verse 63 ff.«

The surah is also known as Discrimination, Salvation, The Differentiator, The Standard

بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ

Quraish Shihab: Surat ini dimulai dengan menyebut nama Allah--satu-satunya Tuhan yang berhak disembah--Yang memiliki seluruh sifat kesempurnaan dan tersucikan dari segala bentuk kekurangan. Dialah Pemilik rahmah (sifat kasih) yang tak habis-habisnya, Yang menganugerahkan segala macam kenikmatan, baik besar maupun kecil.

1
تَبارَكَ الَّذي نَزَّلَ الفُرقانَ عَلىٰ عَبدِهِ لِيَكونَ لِلعالَمينَ نَذيرًا

Quraish Shihab

AL-FURQAN (PEMBEDA) Pendahuluan: Makkiyyah, 77 ayat ~ Surat ini memuat 77 ayat. Semuanya diturunkan di Mekkah, kecuali ayat 68, 69, 70 yang diturunkan di Madinah. Surat ini dimulai dengan menerangkan kedudukan al-Qur'ân, luasnya kerajaan Yang telah menurunkannya, yaitu Pemilik kerajaan langit dan bumi. Dengan besarnya kekuasaan Allah, orang-orang musyrik masih saja menyembah berhala-berhala. Mereka mendustakan al-Qur'ân dan menolak risalah nabi Muhammad s. a. w dengan alasan bahwa dia itu manusia yang juga memakan makanan dan pergi ke pasar. Dengan sombong mereka meminta agar malaikat saja yang menyampaikan risalah kepada mereka. Sebenarnya, seandainyapun para rasul itu terdiri atas malaikat--yang tentunya akan berbentuk manusia agar dapat berkomunikasi dengan mereka--maka hal itupun akan tetap samar. Selain itu, mereka pun membantah al-Qur'ân karena diturunkan secara berangsur-angsur. Jawabannya adalah dengan menerangkan hikmah di balik itu semua. Kesombongan mereka masih diikuti oleh contoh-contoh lain yang bisa dilihat dari kasus para rasul dengan kaumnya. Kaum para rasul itu mengikuti hawa nafsu mereka. Maka mereka itu seperti binatang ternak, atau lebih sesat lagi jalannya. Di sini juga disebut beberapa ayat kawniyah yang menunjukkan kesempurnaan dan kekuasaan Allah yang menganjurkan menggunakan nalar dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Surat akhirnya ditutup dengan menyebutkan sifat-sifat orang Mukmin yang membuat mereka menerima tempat mulia di surga dengan diberi salam dan penghormatan.
Mahasuci Allah dan Mahaberkah dengan segala kebaikannya. Dialah yang menurunkan al-Qur'ân sebagai pembeda antara kebenaran dan kepalsuan kepada hamba-Nya Muhammad saw. agar menjadi pemberi peringatan dan penyampai pesan-pesan-Nya kepada seluruh alam.