Mereka harus melakukan pembelaan terhadap saudaranya atau malah bersedia menjadi tebusannya, dengan harapan agar janji mereka kepada ayahnya, Ya'qûb, terbukti. Mereka kemudian mengetuk hati Yûsuf dengan mengingatkan ayah mereka yang telah tua renta. "Wahai pembesar kerajaan, saudara kami ini mempunyai orangtua yang sudah amat lanjut usianya. Jika paduka berkenan dan merasa kasihan kepadanya, terimalah salah seorang kami sebagai tebusannya untuk menerima hukuman, karena Benyamin amat disayang ayah kami. Kami sangat berharap paduka dapat menerima permohonan kami. Kami merasakan dan mengalami sendiri keramahan paduka, sehingga kami yakin dan berkesan bahwa paduka adalah orang yang suka berbuat baik," kata mereka kepada Yûsuf.