You are here: Home » Chapter 76 » Verse 1 » Translation
Sura 76
Aya 1

Chapter 76

Manal-Insān ( الانسان )

31 verses • revealed at Medinan

»The surah that opens with a question posed to arrogant Man about his utter nothingness before God brought him into existence. It takes its name from the word “man” (al-insān) mentioned in verse 1. The surah speaks of how man is tested (verse 2 ff.) and what the results will be for the evildoers (verse 4) and for the righteous (verse 5 ff.). The Prophet is urged to persevere in his devotion and to bear with patience (verse 23 ff.).«

The surah is also known as Every (Man)

بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ

Quraish Shihab: Surat ini dimulai dengan menyebut nama Allah--satu-satunya Tuhan yang berhak disembah--Yang memiliki seluruh sifat kesempurnaan dan tersucikan dari segala bentuk kekurangan. Dialah Pemilik rahmah (sifat kasih) yang tak habis-habisnya, Yang menganugerahkan segala macam kenikmatan, baik besar maupun kecil.

1
هَل أَتىٰ عَلَى الإِنسانِ حينٌ مِنَ الدَّهرِ لَم يَكُن شَيئًا مَذكورًا

Quraish Shihab

AL-INSAN (MANUSIA) Pendahuluan: Madaniyyah, 31 ayat ~ Dalam surat ini dibicarakan perihal penciptaan dan cobaan kepada umat manusia yang berpotensi untuk bersyukur kepada Allah atau mengingkari-Nya. Balasan yang akan diberikan kepada orang-orang kafir, dalam surat ini, dibicarakan secara global. Sementara mengenai kenikmatan-kenikmatan yang Allah karuniakan kepada orang-orang Mukmin dipaparkan secara lebih rinci. Surat ini kemudian mengkhususkan pembicaraan kepada Rasulullah saw. yang dikaruniai al-Qur'ân. Rasul diperintahkan agar bersabar dan selalu melakukan ketaatan. Surat ini juga memuat peringatan bagi mereka yang mencintai kehidupan dunia dengan tidak mempedulikan akhirat. Dibicarakan pula mengenai ayat-ayat yang dapat dijadikan sebagai nasihat dan peringatan dengan kehendak Allah. Sesungguhnya rahmat dan azab Allah akan diberikan sesuai dengan kehendak dan kemahakuasaan-Nya.
Sungguh, manusia telah melewati suatu masa sebelum ditiupkan ruh ke dalam dirinya. Ketika itu, manusia adalah sesuatu yang tak bernama dan belum diketahui akan diperlakukan apa.