Dengan maksud mengejek, orang-orang yang tidak mempercayai hari kiamat, menginginkannya untuk dipercepat. Sedangkan orang-orang yang mempercayainya, takut dan tidak menginginkannya segera terjadi. Mereka menyadari bahwa hal itu merupakan kepastian yang tidak mengandung keraguan. Allah pun, setelah itu, mengingatkan bahwa orang-orang yang memperdebatkan kejadiannya betul-betul jauh sesat dari kebenaran.