Ya'qûb tidak puas dengan perkataan anak-anaknya, lalu menyendiri dari mereka dan merasakan sendiri kedukaannya atas musibah kehilangan Yûsuf. Akibat kesedihannya yang sangat, Ya'qûb kehilangan penglihatannya. Ia memang sangat menahan amarah dan kesedihannya(1). (1) Akibat kesedihan yang mendalam akan timbul kondisi kejiwaan yang dapat mengakibatkan tekanan pada mata. Pada gilirannya, mata dapat terkena berbagai penyakit, lemah penglihatan secara lambat laun, yang pada akhirnya dapat pula menimbulkan kebutaan dan mata tampak putih.