You are here: Home » Chapter 6 » Verse 1 » Translation
Sura 6
Aya 1

Chapter 6

Cattleal-Anʿām ( الأنعام )

165 verses • revealed at Meccan

»The surah that debunks as a mere forgery against the Law of God the forbidden practices of Pre-Islamic Arabia with regard to the sacrifice, distribution, and consumption of Cattle—and all such systems that arbitrarily impose upon people meaningless sacrifices, offerings, and prohibitions in the name of ungodly ideas and lifeless idols, which lead invariably to the impoverishment of women and the poor, and the institutionalization, thereby, of infanticide. It takes its name from “the cattle” (al-anʿām) mentioned in verse 136 ff. which deal with pagan superstitions and certain regulations related to cattle. The surah in its entirety makes plain that it is God who creates, controls, and sees everything, and that it is to Him that we turn in times of need. Thus it gives a lengthy refutation of the idolaters” claims.«

The surah is also known as The Livestock

بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ

Jalaluddin: (Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang)

1
الحَمدُ لِلَّهِ الَّذي خَلَقَ السَّماواتِ وَالأَرضَ وَجَعَلَ الظُّلُماتِ وَالنّورَ ۖ ثُمَّ الَّذينَ كَفَروا بِرَبِّهِم يَعدِلونَ

Jalaluddin

(Segala puji) yaitu ungkapan tentang sifat yang baik lagi tetap (bagi Allah) apakah yang dimaksud dengan pemberitaan dalam bentuk ini sebagai ungkapan rasa iman terhadap-Nya ataukah hanya sebagai panjatan puji kepada-Nya atau memang untuk maksud keduanya? Memang mengandung beberapa hipotesis akan tetapi hipotesis yang paling banyak faedahnya ialah yang ketiga, demikianlah menurut pendapat Syekh di dalam surah Al-Kahfi (Yang telah menciptakan langit dan bumi) Allah menyebutkan keduanya secara khusus mengingat keduanya adalah makhluk ciptaan Allah yang paling besar di mata orang-orang yang menyaksikannya (dan mengadakan) menjadikan (gelap dan terang) artinya setiap yang gelap dan terang; pengungkapan kata gelap dengan bentuk jamak sedangkan untuk terang tidak karena gelap itu mempunyai banyak penyebabnya. Hal ini merupakan sebagian dari bukti-bukti keesaan-Nya (namun orang-orang yang kafir) sekalipun dengan adanya bukti ini (terhadap Tuhan mereka adalah orang-orang yang mempersekutukan-Nya) mereka menyamakan selain Allah dalam hal ibadah.